Kemasan Makanan Alami
Kemasan makanan alami adalah kemasan makanan yang terbuat dari bahan dari alam, biasanya kemasan makanan ini tidak mengandung bahan kimia dan sangat mudah untuk di daur ulang. Sebelum kita mengenal kemasan makanan modern, packaging makanan alami inilah yang bisa dijadikan pembungkus makanan. Kemasan makanan alami ini termasuk kemasan makanan murah dan sangat mudah didapatkan. Contoh beberapa kemasan makanan yang akan kita bahas pada artikel ini, adalah :
1. Daun Pisang
Daun pisang dapat digunakan untuk kemasan makanan. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau
melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun
sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Keuntungan memakai
daun pisang untuk kemasan makanan
ini yaitu :
·
Banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin
·
Rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk
digunakan untuk mengemas. Caranya ialah dengan menempatkan produk di bagian
dalam daun, kemudian dilipat dengan menarik keempat bagian ujung daun ke atas,
lalu dikunci dengan semat yang terbuat dari bambu. Untuk menjaga kebocoran
bagian tengah kemasan, biasanya dilapisi lagi dengan daun pisang.
2. Daun Aren
2. Daun Aren
Daun aren sebagai kemasan makanan biasanya hanya dipakai untuk hasil pertanian atau hasil olahan yang
berbentuk padatan dan ukurannya relatif besar sebagai contoh, pengemasan
pada buah durian atau gula merah dari aren.
Keuntungan kemasan makanan ini yaitu ukurannya yang relatif besar. Kekurangannya yaitu keadaannya
yang mudah pecah, sobek, patah atau belah, oleh sebab itu daun aren yang
digunakan untuk mengemas biasanya daun yang masih hijau, dan belum tua,
sehingga mudah untuk dilipat.
Untuk jenis hasil olahan, penggunaan daun aren sebagai pengemas,
harus mampu menutupi keseluruhan bagian produk, oleh karena itu daun yang
digunakannya harus disusun secara berlapis sehingga produk yang dikemasnya
dapat terlindungi dari air maupun panas.
Penggunaan daun sebagai bahan kemasan makanan alami sudah lazim dipakai di seluruh masyarakat
Indonesia, selain murah dan praktis cara pemakaiannya, daun ini juga masih
mudah didapat, akan tetapi kemasan makanan
ini bukan merupakan kemasan makanan
yang bersifat representatif, sehingga pada saat penanganannya harus ekstra
hati-hati. Karena sifatnya yang opak, kemasan makanan ini dapat melindungi penguraian produk yang dikemasnya dari
pengaruh cahaya. Akan tetapi kelemahannya mudah robek atau pecah, dan tidak
dapat mempertahankan mutu produk dalam jangka waktu yang lama.
3. Bambu dan Rotan
3. Bambu dan Rotan
Kemasan makanan dari bambu dan rotan
merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk anyaman.
Perhatikan pula apakah kemasan makanan tersebut
primer atau sekunder, adakah cat atau vernis yang digunakan untuk lebih
menarik.
Pemakaian keranjang dari anyaman bambu untuk pengemasan,
biasanya digunakan untuk buah-buahan dengan permukaan yang halus, dengan bobot
yang terbatas, atau untuk hasil olahan dengan dilapisi daun, kertas dan plastik
yang bertujuan agar produk yang dikemas tidak keluar dari jalinan anyaman, dan
tidak terkontaminasi oleh kotoran dan air dari luar.
Kelebihan dari kemasan makanan
yang terbuat dari anyaman bambu, adalah mampu menjaga kelembaban udara, dan
dengan sifatnya yang opak, dapat melindungi bahan yang dikemasnya terhindar
dari reaksi penguraian yang diakibatkan oleh sinar atau cahaya.
Akan tetapi kelemahannya kemasan makanan ini bila tertarik anyamannya akan terbuka dan sulit menutup
kembali. Produk yang dapat dikemas antara lain; tape singkong, tahu, brem,
bunga, mangga dan sebagainya. Bakul yang terbuat dari anyaman bambu biasanya
digunakan untuk pengemasan sekunder, sekaligus berfungsi sebagai tempat
pewadahan /penyimpanan, mendistribusikan barang. Pada acara-acara tertentu,
bakul ini juga berfungsi sebagai tempat menyimpan nasi. Kelebihan dari bakul
ini, selain ringan untuk dipikul juga sangat fleksibel, karena kapasitasnya
dapat diatur sesuai kebutuhan. Di sebagian tempat bakul ini dipergunakan untuk
menjajakan makanan oleh kaum ibu. Selain terbuat dari anyaman bambu, bakul ini
dapat dibuat dari anyaman rotan, kulit sisal.
4. Kayu
Kemasan makanan kayu biasanya berbagai jenis peti yang merupakan kemasan makanan sekunder dan merupakan
wadah yang paling tua digunakan orang sebagai bahan kemas. Perhatikan jenis
kayu yang digunakan : terbuat dari bahan lunak (kayu jengjeng atau albizia).
Dapat juga dari ‘polywood’ atau ‘veneer’. Amati ukuran kotak, letak paku,
cara mengikat simpai (lempengan atau plat logam) dan cara menutup. Wadah
kayu yang dibuat dari bahan yang lebih keras (kayu keras) jarang digunakan
untuk hasil pertanian.
Perhatikan kemasan makanan
kayu yang digunakan untuk ikan asin, sayuran (kol) dan buah-buahan (apel,
mangga). Bandingkan dengan kemasan makanan kayu yang digunakan untuk teh
kering. Pada peti kayu untuk teh perlu dilapisi dengan bahan yang kedap air
pada dinding bagian dalam. Hal ini diperlukan untuk mencegah penyerapan air
dari luar atau penguapan dari dalam. Umumnya bentuk kemasan makanan kayu persegi atau persegi panjang, hal ini untuk
memudahkan penataan bahan atau barang yang dikemas.
Komentar
Posting Komentar