TRANSFORMASI PEMAKAIAN STYROFOAM KE FOOD GRADE
Pada
era globalisasi saat ini kemasan makanan dengan bahan pemakaian styrofoam sudah
mulai didihindari oleh beberapa kalangan di negara-negara maju dan berekembang
karena materialnya yang dianggap dapat memindahkan atau mentransfer zat-zat
yang berbahaya / beracun ke makanan yang akan kita makan.
Disamping
itu pemakaian styrofoam juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan kita jika
di gunakan dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini disebabkan karena material packaging makanan styrofoam terbuat dari butiran – butiran styrene, yang diproses menggunakan benzena. Pahadal benzena ini
termasuk kedalam zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Beberapa
lembaga dunia seperti World Health
Organization’s International Agency of Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency)
mengkategorikan styrofoam sebagai bahan karsinogen (bahan yang dapat
menyebabkan kanker). Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pengusaha
dibidang makanan ataupun bagi pemerintah dan juga bagi para konsumen.
Nah
kini saatnya kita melirik pemakaian bungkus makanan bahan food grade yang tidak mengandung bahan kimia dan logam yang
berbahaya bagi kesehatan. Dimana food
grade yakni satu istilah untuk menjelaskan golongan material yang layak
dipakai untuk memproduksi perlengkapan makan. Suatu material dianggap food grade apabila material tersebut
tidak akan memindahkan atau mentransfer zat-zat yang berbahaya/ beracun ke
makanan yang akan kita makan. Dan hal ini dibuktikan melalui pengujian
laboratorium di lembaga yang terpercaya.
Beberapa keunggulan lain dari packaging makanan berbahan food grade :
·
Lebih higienis
·
Aman untuk dikonsumsi
·
Terlihat exclusive
·
Dapat di masukkan ke dalam microwave (max 60 detik)
·
Tahan minyak
·
Tahan air dan tidak bocor
·
Tebal dan putih tulang
Demikian artikel ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan tunggu artikel-artikel selanjutnya. -uce
Komentar
Posting Komentar